f/Akbar*
Menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari bulan ke bulan dan tahun ke tahun tentu keinginan kebanyakan manusia di bumi ini. Namun, untuk mewujudkan semua keinginan tersebut dibutuhkan usaha yang keras dan doa yang deras. Kita sadar bahwa kita bukan sesiapa di antara milyaran manusia yang tinggal di persada ini.Aku misalnya, bukanlah sosok hebat yang menjadi kebanggaan negara, ah terlalu berlebihan bila dihubungkan dengan negara karena ruang lingkupnya terlalu luas. Anggap saja kebanggaan sebuah instansi tempat kuta berada, apakah kita sudah mampu mengharumkan nama instansi tersebut. Pasti kamu akan mentertawakan pertanyaanku ini, tak masalah bagiku. Bila ukuran instansi masih luas bagi kita, bagaimana bila dipersempit lagi, menjadi kebanggaan keluarga?
Ah, pertanyaanku mungkin kamu anggap klise, tak penting dan kamu sudah lelah membaca tulisan ini maka berhentilah sejenak, atau bila memang tak tertarik jangan dipaksakan. Akanku lanjutkan, tentang diriku sendiri, aku mengaku belum membuat keluargaku bangga, prestasiku boleh dibilang hanya 0,1 persen untuk membuat mereka bangga. Eh, kenapa masih dibaca? Terima kasih bila kamu masih mau melanjutkan tulisanku yang receh ini.
Membuat orang lain selain dirimu bangga kuakui bukan hal yang mudah dan remeh. Kamu bayangkan saja sebuah usaha untuk membuat bulan sabit di wajah ayah dan ibumu, mungkin hal itu akan membuatmu puas. Tapi di sini aku ingin menekankan pada diriku mungkin juga pada dirimu yang masih bersetia membaca tulisanku. Kebanggan sejati adalah ketika kita telah memberikan yang terbaik dari diri kita untuk diri sendiri, keluarga, sahabat, dan orang-orang di sekitar kita.
Mulai hari ini, ambil langkah yang memang benar-benar kamu inginkan menuju sesuatu, jangan biarkan gangguan memperdayamu. Bergaulah dengan orang yang berfikir positif yang terus membantumu menjadi lebih baik. Terima kasih untuk orang-orang hebat di sekitarku yang sedikit banyak menempa diriku menjadi pribadi yang setidaknya lebih baik dari waktu lalu. Keluargaku, teman-temanku, keluarga di organisasiku, dan setiap orang yang berkontribusi memperbaiki sikap dan pribadiku menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Sejatinya, waktu adalah guru terbaik. Semakin pandai kita mendekatinya semakin terserap ilmu yang ia sembunyikan.
Komentar
Posting Komentar