f:istimewa
Kisah ini bukan untuk curahan
kesakitan atau dendam yang berkecamuk. Hanya setitik semangat yang dikobarkan
melalui tulisan yang mungkin saja bermanfaat bagi sesama. Sesama pemimpi
kesuksesan yang sedang didera hujan berkepanjangan.
Sepercik api untuk menghangatkan air
di periuk tua saja jemu untuk bertamu.
Api yang akan menjadi cahaya, menjadi penghangat, oh di manakah api
membara yang selalu berkobar di matamu.
Apakah rinai yang berkunjug tak
kujung pergi itu yang mengalahkan semangatmu? Tidak. Ayolah, jika kau biarkan
ia akan tetap begini. Alam tak sekejam makhluk yang bernama manusia. Sabarlah akan
tiba masanya matahari menyebarkan senyumya ke punggung bumi. Hanya perlu waktu.
Dan saat itu tiba aku yakin warnamu akan kembali cerah.
Ave, dimanapun kamu. Seharusnya kau
tau api cinta yang kau sebarkan di hatiku semakin membara. Apa pedulimu degan hatiku yang kini
tengah bersahabat dengan mendung semenjak langkahmu kian menjauh dariku.
Semoga, kepergianmu adalah jalan untuk kembali padaku. (Azu menutup laptopnya.)

Komentar
Posting Komentar