Jam Dinding



f: Google

            Masih di bawah atap yang sama. Kini aku bertansformasi menjadi jam dinding yang telah lusuh dimakan usia. Menyaksikan kaki-kaki yang sibuk gerasak-gerusuk dan tangan yang tak lepas dari keybor. Begitu pula mata yang enggan berkedip menatap layar laptop dan hp. Aku hanya menjadi saksi bisu. Bertik tik tik mengubah pagi menjadi siang, mengubah siang jadi petang dan begitu seterusnya.
            Mungkin hidupku bergantung pada sebuah batrai. Yang semakin lama semakin habis dayanya. Tapi kau perlu tau, bahwa aku dan batrai adalah kesatuan yang bila dipisahkan layakya roh dan jiwa. Jika satu ada dan yang lain tidak alamatnya adalah tak berfungsi. Maka jangan pisahkan aku dari batrai yang selalu membuatku terus berjalan tanpa lelah.
            Meski maut dari batrai bisa saja datang tiba-tiba dan aku akan berheti berdetak. Aku tak akan menyesal berguna sebentar untukmu yang selalu dikejar waktu, dikejar mimpi dan dikejar anga-angan, bagiku hidup bukan untuk bersenang-senang melainkan berarti bagi semua orang setidakya untuk mereka yang kucintai.

Komentar

  1. Lova selalu pandai menuntaskan satu misi dengan sederhana namun dalam, salut buatmu. Semangat berkarya. Semoga tulisanmu lebih indah lagi apabila EBI dari keybor lebih diperbaiki. Mohon juga komentar atas tulisan hamba di blog, yuiaekasari08.blogspot.co.id/. Semoga dengan ktritikan Lova, kedepan ada perbaikan dari diri. Viva Lova

    BalasHapus

Posting Komentar