f: istimewa
Banyak yang tak dapatku lukiskan seperti bulir-bulir dari kuali yang tertelungkup berwarna abu-abu. Bukan hanya cerita sendu yang candu datang memburu juga dongeng-dongeng penghantar menyambut angan-angan menjadi nyata. Dengan sedikit cinta romantis yang mungkin berujung ironis karna tatapan sinis ditandai dengan gemiris tak kunjung habis.
Ini hujan bukanlah alasan untuk semut-semut imut bersembunyi dengan sunyi. Ia menanti pagi dengan bermimpi juga sepucuk misteri yang tak ia temukan kunci. Apakah rumahnya akan digenangi air mata langit lagi setelah seminggu ia bangun dengan kerja bakti. Inilah ironi, tapi tak apa karna kami punya idiologi.
Hujan dan cerah adalah persahabatan yang amanah, sesekali datang bersama menjadi pertanda. Meski banyak yang tak dapat terkatakan bagiku keduanya layakya sang saka yang menjadi kebanggan bangsa. Apa arti merah itu bila putih tak di dekatnyabegipun sebaliknya. Sejatinya alam adalah sahabat yang tak bisa dilaknat dengan mengumpat atau ditaburi coklat.
Kini kuhapus hujan bergandeng petir karnaku tak punya payung untuk berlindung.
Salahkah?

Komentar
Posting Komentar