Google
Jauhkah rasa peka itu...
Jauhkah rasa peka itu...
Bahwa malam selalu menjadi
tempat kau bermimpi
Bermimpi tentang apa saja
Tentang luka tentang tawa
tentang masa yang tenggelam
Tidurlah yang nyenyak sayang
Dalam dekapanku yang dingin
Sebeb mentari enggan bersahabat
denganku
Aku hangatkan kau dengan
cinta yang mungkin juga tak engkau pahami
Mencintai bagiku berbeda
dengan memiliki
Seperti bulan mencintai malam
meski kadang ia kelam
Seharusnya kau sadar ia
selalu ada setidaknya bintang-bintang memelukmu erat meski kadang terhalang
Akulah malam yang selalu
menunggu cahayamu yang menghangatkan
Rembulan...
Padang, saat hujan turun 24
Desember 2016

Seperti cinta sang rembulan, meski tenggelam berkali-kali, ia tak pernah lelah untuk kembali bersinar.
BalasHapusMbak Shinju...
BalasHapusAdalah rinai yang mengerti akan pengorbanan yang tiada dimengerti oleh awan hitam.