Dulu ketika
mereka bersumpah..
Aku hanyalah
air yang belum menjadi apa-apa
Aku bangga
menjadi keturunan para pejuang yang berjuang
Ketika
cita-cita mengerang, menerjang
Di ibu kota,
1928 sumpah itu bergema....
Suara
pemuda-pemudi indonesia meneriakkan persatuan....
Kami
putera-puteri indonesia mengaku
Kami mengaku,
belum membalas perjuangan pemuda masa itu
Kami mengaku
berbangsa yang satu dan meniru bangsa seluruh penjuru
Kami mengaku menjunjung
bahasa persatuan dan menjinjingnya....
Malu aku pada
darah yang mereka tumpahkan
Malu aku pada
perjuangan yang dibalas dengan kelalaian
Malu aku pada
kebiasaan yang condong kebarat-baratan....
Malu aku
menjadi pemuda indonesia yang mengadopsi segala kenegatifan..
Malu aku
menjadi pemuda yang hanya menikmati kemewahan....
Bangsa ini,
telah dibungkus keriuhan, siasat yang diikat oleh masyarakat
Melahap dusta
dengan tawa juga bahagia lupa pada neraka....
Pemuda penerus
kerajaan bukan penerus kemerosotan....
Bangkitlah wahai pemuda! Perlihatkan taringmu
dimata dunia dengan prestasi dengan mimpi yang memberi bukti dan menginspirasi
supaya aku tak malu jadi pemuda indonesia.

Komentar
Posting Komentar