Sayup subuh
Beriringan lantunan tabuh
Mentari kian terbasuh
Oleh detak yang menggigilkan tubuh
Bersenandung meyambut gemuruh....
Masih saja pekat
Dengan ketukan para pemahat
Lalui surat kecil dari isyarat
Tentang engkau yang tak berkarat
Di penghujung untaian-untaian amanat
Tabir mulai terungkap
Menjajahi air mata yang kudekap
Lalu'''' angin murung menghapus harap
Pada siang ku kembali terlelap
Ia telah terbang
Di pupus subuh ia melayang
Tertutup kabut berpenghalang
Aku penjarakan lamunan dalam bayang
Bayang yang tak enggan hilang

Komentar
Posting Komentar